Kota Malang–FAJARNEWSGARUT.ONLINE-//– – Dalam upaya memperkuat pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), rombongan dari Kantor ATR/BPN Kabupaten Tasikmalaya melakukan studi tiru ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang pada Jumat (31/1).
Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Kepala Kantor ATR/BPN Kabupaten Tasikmalaya, Syamsu Wijana, S.SiT., M.Si., C.Med., QRMP, serta diikuti oleh 28 anggota tim ZI yang terdiri dari unsur Korsub, Command Center, Front Office (FO), dan kebersihan. Studi tiru ini bertujuan untuk memahami strategi dan inovasi yang diterapkan Kemenag Kota Malang dalam membangun birokrasi yang bersih dan pelayanan publik yang prima.
Belajar dari Perjalanan Zona Integritas Kemenag Kota Malang
Dalam sambutannya, Syamsu Wijana menyampaikan apresiasi dan harapan agar kunjungan ini dapat memberikan wawasan nyata tentang tata kelola layanan serta kiat-kiat membangun ZI-WBK.
“Kami ingin memperoleh gambaran tentang bagaimana manajemen pelayanan di Kemenag Kota Malang berjalan serta langkah-langkah efektif dalam membangun Zona Integritas. Kami berharap dapat mengadopsi praktik terbaik yang bisa diterapkan di kantor kami,” ujarnya.
Sebagai tuan rumah, Gus Shampton memaparkan perjalanan panjang Kemenag Kota Malang dalam membangun Zona Integritas. Ia menjelaskan bahwa proses tersebut diawali dengan survey lingkungan pengendalian, yang bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan sebagai dasar inovasi pelayanan.
“Membangun Zona Integritas sebenarnya adalah menjalankan tugas dan kinerja kita sebagaimana mestinya, sesuai dengan regulasi yang berlaku. Kami memulai dengan menyusun SOP berbasis komunikasi publik, di mana masyarakat turut memberikan saran dan masukan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Beliau menyampaikan beberapa langkah strategis yang diterapkan Kemenag Kota Malang dalam mendukung keberhasilan ZI-WBK, antara lain:
1. Penyusunan SOP berbasis partisipasi publik
Melibatkan masyarakat dalam forum komunikasi untuk memastikan kebijakan yang dibuat sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka.
2. Saluran interaktif untuk tanya jawab dan keluhan
Masyarakat diberikan akses untuk menyampaikan keluhan dan memberikan masukan sebagai bentuk kontrol layanan publik.
3. Evaluasi layanan berkala melalui mekanisme Selat Bali
Evaluasi dilakukan setiap tiga bulan guna memastikan efektivitas inovasi pelayanan dan perbaikan yang berkelanjutan.
Office Tour, Melihat Inovasi Layanan secara Langsung
Setelah sesi diskusi dan pemaparan, rombongan ATR/BPN Kabupaten Tasikmalaya melanjutkan kegiatan dengan office tour ke berbagai unit pelayanan di Kemenag Kota Malang. Peserta melihat langsung bagaimana inovasi yang telah dipaparkan diterapkan dalam praktik kerja sehari-hari, mulai dari sistem kerja ASN, mekanisme Front Office, hingga inovasi kebersihan yang mendukung kenyamanan pelayanan publik.
Salah satu peserta studi tiru mengungkapkan kesan positifnya terhadap kunjungan ini.
“Kami sangat terinspirasi oleh sistem kerja yang diterapkan di Kemenag Kota Malang. Banyak hal yang bisa kami adopsi untuk diterapkan di kantor kami agar pelayanan publik lebih optimal,” tuturnya.** Gilang Ferdian **