Dewan PDIP Yudha Terjun Langsung Tinjau Lokasi Jebolnya Tanggul Irigasi” Jawab Keluhan Para Petani.*** “

0

Garut.-FAJARNEWSGARUT.ONLINE –//-Kamis 6 maret 2025 bersama kawan kawan Badan Penanggulangan Bencana PDI Perjuangan kabupaten garut meninjau beberapa lokasi yang rusak akibat banjir di hari senin malam 3 maret 2025 di kelurahan sukajaya.

Pertama kita meninjau jalan yang ambrol di kampung ciseke RW 14 kelurahan sukajaya. Untuk perbaikan saya menyumbang 1 truk pasir dan 12 sak semen yang diserahkan ke pak usep selaku ketua RW 14. Lokasi kedua meninjau jalan yang rusak akibat banjir di kampung pasir seah RW 12, di lokasi inipun kita bergotong royong menyumbang 1 kolbak pasir dan 5 sak semen, yang diserahkan ke pak ade selaku ketua RW 12.

Baca Juga  Gelar Rakerkab Tahun 2025, KONI Kabupaten Garut Targetkan Masuk 8 Besar di Porprov 2026

Lokasi ketiga kita melihat langsung kondisi irigasi badama yang jebol akibat banjir sehingga tiga hari terakhir air meluber merusak lahan persawahan warga. Kebetulan warga sedang bergotong royong memperbaiki irigasi badama di kampung genteng RW 13 kelurahan sukajaya kecamatan tarogong kidul. Kawan kawan baguna PDI Perjuangan kabupaten garut ikut membantu pemasangan tanggul sementara di irigasi badama yang jebol.
Saya juga sedikit membantu uang tunai 500 ribu rupiah diserahkan ke pak agus wahyu selaku ketua RW 13.

Insya Allah besok Jumat 7 maret 2025 kita akan mengerahkan Badan Penanggulangan Bencana PDI Perjuangan kabupaten Garut, ranting PDI Perjuangan dan PAC PDI Perjuangan Tarogong kidul untuk membantu warga yang bergotong royong memperbaiki infrastruktur yanh rusak akibat banjir.
Besok jumat warga kampung batugede RW 16, warga kampung ciseke RW 14, kampung genteng RW 13 dan kampung pasirseah RW 12 kelurahan sukajaya kecamatan tarogong kidul akan bergotong royong memperbaiki jalan lingkungan dan irigasi yang ambrol akibat banjir.

Baca Juga  Aktivitas Perdana sebagai Wabup, Putri Karlina Buka Resmi Muscab BKSWI di Kabupaten Garut*

Perlu diketahui untuk perbaikan irigasi badama sebenarnya sudah ada dalam DAK Fisik bidang SDA dinas PUPR sebesar 900 juta, hanya saja dipangkas oleh pemerintah pusat.
Tapi kita jangan menjadi cengeng karena pemangkasan anggaran yang dilakukan pemerintah pusat, bupati garut harus segera efisiensi belanja yang manfaatnya tidak dirasakan oleh masyarakat dan kemudian melakukan realokasi anggaran untuk perbaikan irigasi yang rusak.
Petani kita membutuhkan irigasi yang kondisinya baik untuk mengairi areal persawahan. Perlu kita catat bahwa sektor Pertanian menyumbang 37 persen PDRB Garut.

Tentu kita juga jangan hanya mengandalkan APBN atau APBD, ayo bahu membahu bergotong royong memperbaiki sarana yang rusak dengan apa yang kita mampu.** Herna Susilawati  ***

Bagikan Artikel

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini