Garut-FAJARNEWSGARUT.ONLINE.-//-Bulan suci ramadhan kita jadikan momentum untuk menumbuhkan rasa empati kepada sesama manusia, khususnya kepada wong cilik yang bekerja di sektor informal, melatih kepekaan terhadap kesulitan orang lain dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan.
Hari senin 24 maret 2025 bersama kawan kader PDI Perjuangan dan kawan kawan bobotoh PERSIB seperti Jebag Lois, ApiDong, RezqiPutra dan PapiMalik, saya berkeliling menyapa para pemulung sampah dan pengayuh becak. Pemulung sampah plastik menurut saya salah satu pahlawan lingkungan, mereka mata rantai utama dalam daur ulang sampah plastik.
Saya sempat bertegur sapa dengan pak ayi pemulung besi dan paku di jalanan yang sedang beristirahat di trotoar jalan pembangunan dekat bianca residence. Senin sore di 24 maret 2025 beliau baru saja menjual 5 kilo paku ke pengepul, karena perkilo hanya tiga ribu rupiah, beliau hanya mendapatkan uang 15 ribu rupiah.
Betapa jasa beliau ke sesama sangat tinggi. Berapa mobil dan motor yang diselamatkan tidak terjadi ban gembos akibat melindas paku.
Beliau memulung seharian hanya dapat 15 ribu, tapi manfaat yang diberikan kepada kita demikian besar.
Insya Allah saya akan berkunjung ke rumahmya di RW 17 kelurahan sukajaya kecamatan tarogong kidul.
Selain menyapa pemulung dan pengayuh becak saya juga menyempatkan menengok emak ucih lansia tunanetra dan emak iso yang tinggal di kampung cipetey RW 06 desa sukamaju kecamatan cilawu. Baik emak ucih maupun emak iso tinggal di rumah yang tidak layak huni.
Harapan saya Pemkab Garut bisa mengalokasikan bantuan perbaikan rumah untuk lansia tunanetra yang saya kunjungi.
Kolaborasi pendanaan dari CSR dan BAZNAS harus dioptimalkan untuk membantu mereka yang lemah dan tak berdaya.
Menjelang hari raya idul fitri 1 syawwal 1446 hijriyah ayo kita tingkatkan kepedulian kita ke sesama.** Herna Susilawati ***


